Realita Hidup




*Sebelum baca jangan stress dulu ya

Kenyataannya begini, tepat setahun yang lalu ibuku divonis dokter menderita tumor setelah melakukan beberapa tahapan check up, ronsen, mamography dll. Siapa yang menduga sebelumnya, semua ini terjadi serba mendadak tanpa ada pesan, tanda maupun isyarat lewat mimpi.
24 Mei 2010 ibuku dioperasi pada salah satu rumah sakit di Jakarta Barat. Cemas, sedih, takut...perasaanku bercampur aduk waktu itu. Aku pikir setelah operasi usai semua akan selesai yang artinya ibuku bisa kembali pulih dan ceria seperti biasanya. Namun, ceritanya nggak tamat sampai disitu, dokter kembali menegaskan bahwa tumor itu ganas dan memiliki jumlah kelenjar getah bening yang jumlahnya tidak sedikit hingga ibuku harus diradiasi dan kemoterapi.
Sebagai orang awam yang belum begitu paham dengan masalah penyakit maupun cara kedokteran, aku dan keluarga menyerahkan apa yang terbaik untuk ibuku. sebelumya aku berfikir bahwa ini adalah terapi biasa pasca operasi yang bisa membantu memulihkan keadaan ibuku. Ternyata kemoterapi dalah cara mengatasi penyebaran tumor atau kanker berupa zat kimia yang bisa menghancurkan sel-sel kanker. Dibalik itu zat kimia ini juga bisa mengahancurkan sel baik yang ada didalam tubuh.
Setiap 3 minggu sekali ibuku harus dikemoterapi, efek pertama yang Ia rasakan adalah rasa nyeri ketika obat sejenis infus yang ditutupi kertas karbon hitam masuk melalui nadinya. Begitu kerasnya obat ini hingga tak boleh terkena cahaya lampu maupun cahaya matahari. Kemudian ibuku menggigil kedinginan, belum lagi setiap makanan yang belum sempat Ia cerna kembali terbuang begitu saja karena rasa mual yang tak tertahankan dari efek kemoterapi. Beberapa hari kemudian rambut lurus yang masih hitam pekat itupun berguguran.
Hidupku berubah pucat pasi, biasanya ibuku menanti weekend atau saat aku libur kuliah. Aku dan ibu menghabiskan waktu berdua menjelajah tempat yang kami anggap bisa menghilangkan suntuk yang setidaknya bisa menghibur hati. Kenyataannya berubah, sekarang aku hanya bisa menemani ibuku dirumah, meskipun terasa ada jarak yang menyekat tapi aku selalu menanti kesembuhan itu kembali untuknya...amin Ya Rabb.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refreshing after pusing..

Back to Basic